Puisi Spesial Hari Ibu


22 desember adalah hari untuk ibu. Namun, menghabiskan waktu dengan buah hati adalah hari-hari terbaik seorang ibu.

Hai hai penikmat sastra!! Welkom tum ai blog hehe. Seperti yang sahabat sastra ketahui hari ini adalah hari ibu sedunia alias mother day alias emak day. Nah ibu-ibu kita ini sudah sangat berjasa buat kita gaes. Walau agak ngeselin kalo lagi naik motor matic hehe. Ibu kita tuh ya sudah rela kesulitan duduk, berdiri, tidur selama berbulan-bulan. Itu semua demi buah hatinya yang tidak lain adalah kita. Beliau dengan sabar merawat kita dengan penuh kasih sayang. Kita ngompol dibersihin, kita makan disuapi, kita tidur dinina boboin.

Terus kita tambah umur bukannya tambah dewasa malah tidak bisa diatur. Dimintai tolong ibunya tidak mau, malah melawan, bentak lagi. Mau jadi batu ?
Sebagai anak kita harus berbakti kepada orang tua, harus sayang kepada ibu. Selagi ibu masih ada, tolong gaes baik-baik sama ibu, perhatian, kalau dimintai tolong yang disanggupi. Bisa jadi lahan pahala juga. Kalau bisa ya buat bangga ibu dengan prestasi kalian, entah apapun itu, yang penting baik. Kalau memang belum bisa berprestasi ya mohon berperilaku yang baik dan jangan membuat ibu kawatir gaes.

Buat kalian yang lagi jauh dari ibu nih, jangan lupa buat terus memberi kabar. Ibu itu selalu memikirkan buah hatinya. Sesekali telfon lah si ibu, tanya-tanya kabar dan kesehatan. Syukur bisa berkunjung. Jangan lupa selalu mendoakan ibu dan minta ibu untuk mendoakan, doa ibu sangat manjur.

Puisi berikut asli ciptaan mimin (original hehe), puisi ini memang special buat hari ibu. Dalam puisi ini mimin ingin menyampaikan perasaan dari seorang ibu. Seorang ibu itu makluk misterius yang dikutuk untuk sayang dengan anaknya. Seperti ibu mimin yang selalu sayang sama mimin dan mimin tahu itu. Walau kami jarang bertemu, walau jarang berbicara, mimin tahu kalo ibu mimin tetap sayang sama mimin.

Perasaan ibu yang tidak berubah kepada anaknya, perasaan sayang yang tertanam paten dalam hati seorang ibu. Kira-kira seperti itulah apa yang mimin pengen sampaikan kepada sahabat sastra. Silahkan baca puisinya gaes, maafkan mimin kalo gak bisa puitis hehe.




Hari-hari Ibu

9 bulan 10 hari aku berjuang buat kamu
Aku sulit duduk, sulit berdiri, bahkan untuk berbaring pun letih rasanya
Aku bertahan hanya demi satu alasan
Yaitu ingin segera bertemu kamu
Saat mendengar tangis pertamamu, hati ini sudah tak punya penyesalan
9 bulan 10 hariku terbayarkan oleh rintih tangismu
Hari itu adalah hari spesial bagiku
Hari itu Yang Kuasa telah mengirimkan sumber kebahagiaan untuk sisa usiaku

Senyummu adalah oasis dalam gurun rutinitas padatku
Hari di mana masih bisa memelukmu, menciummu, memangkumu
Adalah hari-hari terbaik dalam kalender hidupku
Mendengarkan ceritamu adalah momen favoritku
Menyanyikan lagu tidur untukmu lalu mencium keningmu 
ialah hal yang kunantikan slalu

aku sendiri telah dikutuk untuk selalu menyayangimu
itu terjadi bahkan sebelum kamu lahir di dunia ini
sejak kamu masih di dalam diriku mantra kutukan telah tertanam di hatiku
saat kamu tersenyum untuk pertama kali
saat kamu berjalan untuk pertama kali
saat kamu kegirangan karena bisa berlari
saat kamu bisa berucap “Ibu” untuk pertama kali
aku selalu menyayangimu
bahkan hingga kini kau jauh dariku
aku tetap menyayangimu

maka dari itu Nak
tumbuhlah, berlarilah, tertawalah, menangislah
jadilah apa yang kamu inginkan
lalu jatuh cinta lah
hiduplah dengan seseorang yang kamu cintai
aku akan selalu menyayangimu walau tak lagi di sampingmu







oke sahabat sastra terimakasih telah menyempatkan waktu untuk membaca puisi mimin. Tetap pantengin nih blog dan selalu sayang emak kalian gaes. Titip salam buat emak kalian di rumah.

Related Posts

Posting Komentar