Curhat Santai : Kugantung Putih Abu Abuku Demi Warna Cerah Masa Depanku



Haiii gaes!!!!! Bertemu lagi dengan mimin, gimana kabar kalian? Sehat? Sehat dong yaa hehe. Sudah lama nih mimin gak update artikel lagi, maklum mimin lagi sibuk apalagi masuk tahun 2019 ini (bilang biar tampak keren aja padahal emang gak ada ide :v). Semoga tahun ini jadi tahun yang berkah dan bermanfaat bagi kita semua gaes.

Oke, sesuai dengan judul di atas, dipostingan ini mimin bakal curhat :D. Para membaca diharapkan menyimak dengan seksama ya hehe. Mimin sekarang ini sudah diujung tanduk buat menentukan masa depan mimin, iya bener banget mimin sekarang sedang menjalani tahun terakhir mimin di sekolah menengah kejuruan(SMK). Kalo SMA kan udah jelas targetnya pasti mau lanjut kuliah tapi kalo SMK, kami (siswa smk) mempunyai kesempatan buat langsung kerja atau lanjut kuliah atau langsung nikah hehe. Nah, di sini yang menjadi permasalahannya.

Buat kalian yang sudah kerja/kuliah pernah gak sih pas kelas 12 dulu kepikiran kayak gini “wah gila, udah mau lulus aja” atau “habis lulus mau ngapain?” dan “gak bisa ketemu tiap hari sama temen temen lagi”. Pasti pernahkan?. Mimin saat ini sedang dipenuhi dengan pikiran kayak gitu. Waktu kita (kelas 12) untuk santai-santai itu sudah tidak ada lagi, kita harus memikirkan masa depan kita masing-masing. Karena pada akhirnya kitalah yang menentukan masa depan kita sendiri. Mungkin dari dulu kita sering ikut-ikutan teman dalam melakukan sesuatu walau diri sendiri kurang tertarik.

Mimin sendiri sudah mulai mendapati teman-teman mimin mulai memutuskan pilihan mereka. Mereka sudah sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kuliah persiapan SNMPTN, SBMPTN, ujian mandiri. Yang kerja persiapan mencari lowongan, test, interview. Ada beberapa teman mimin yang memutuskan untuk kerja di luar negeri dan mimin salut banget. Juga orang mimin sukai bakalan pergi jauh buat mengejar impiannya. Sedihnya memang di situ, hari-hari buat bercanda, seneng-seneng, berbuat gila dan jahil bakalan hilang.

Masa putih abu-abu kita sudah mencapai garis finisnya. Banyak hal yang sudah terjadi di masa tersebut. Kami bersenang-senang, kami bermusuhan, kami saling memaafkan, kami kasmaran, kami tertawa, menangis, marah, kecewa, menyesal dan kami bersyukur.

Mungkin teman-teman mimin bakal tersenyum bahagia saat dinyatakan lulus dalam acara kelulusan. Selanjutnya, menangis keras di akhir acara dan mulai membahas kenangan masa lalu, tentunya dalam posisi masih menangis :v. Kemudian kami pulang, masuk ke rumah, berjalan ke kamar, menjatuhkan diri ke tempat tidur. Lalu sadar kalau dada ini sakit sesak dan mendapati diri mengalami suatu peristiwa yaitu perpisahan

Berpisah itu sudah pasti dan itu bukan sesuatu yang buruk. Kita mengakhiri untuk memulai sesuatu yang baru, kita berpisah untuk pertemuan yang baru. Saat itu kita akan bertemu dengan orang baru, suasana baru, dan pengalaman baru. Mungkin di awal-awal kita bakalan kannngeeennnn berattt banget sama masa puith abu-abu, tapi seiring berjalannya waktu kita akan terbiasa. Kita sesekali juga masih bisa meramaikan grub whatsapp. Kemudian dalam beberapa tahun kita bisa reuni dan meluapkan rasa rindu yang ada, mungkin sebagian dari kita sudah berkeluarga dan sebagian masih nyaman dengan kesendiriannya hehe.

Berikut ada puisi original lagi dari mimin hehe, puisi ini tercipta karena euphoria kelas 12 yang mimin alami. Banyak hal yang terjadi di masa putih abu abu, mimin yakin kalian juga pernah atau lagi menjalaninya. Kecuali, kalian masih smp hehe. Oke langsung simak saja puisi berikut, maaf kalo mimin tidak bisa puitis


Kugantung Putih Abu Abuku Demi Warna Cerah Masa Depanku

Kugantung putih abu-abuku 
bersama memori samar yang terkenang
mendapati diri terluka dalam sunyi
berharap dapat melangkah menapaki jalan mimpi
tanpa rasa sesal dalam hati
Kugantung putih abu abuku
Demi warna cerah masa depanku
Ini sudah waktunya
Mari bergerak menuju fase baru
Jangan manja kawanku
Jangan malas kawanku
Walau kini kita berjalan sendiri
Selama masih memeluk rasa yang sewarna
Berjumpa kembali akan menjadi takdir


Mimin sendiri juga sudah menentukan pilihan, ortu mimin lebih menyarankan mimin buat langsung kerja, tapi mereka tidak memaksa. Mereka juga ridho mimin lanjut kuliah, tapi mereka gak ridho buat membiayainya. Jadi intinya mimin kalau mau kuliah harus pakai uang sendiri atau mendapatkan beasiswa. Mimin sendiri tidak protes tidak dibiayai kuliah sebab mimin juga masih punya adek. Oleh karena itu, gaes tolong doakan mimin supaya suksess (Aamiin) hehe.

Kenapa kok mimin milih kuliah? Karena mimin ingin melakukan apa yang mimin lakukan. Mimin tidak ingin meninggalkan penyesalan. Entah besok bagaimana hasilnya setidaknya mimin sudah berjuang hehe. Mimin akan tetap bersyukur. Mungkin mimin bakal bahas soal ini di postingan lain jadi tetap pantengin edisukoco teman-teman. Oke gaes, sekian buat postingan kali ini, terima kasih sudah bersedia mendengarkan curhat mimin walau kurang bermanfaat hehe.


Related Posts

Posting Komentar